Pengisian
ulang (Refilling)
Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) yang sudah terpakai sedikit atau banyak harus
dilakukan pengisian ulang agar dapat berfungsi kembali dengan kemampuan
optimal.
Jika
alat pemadam api telah digunakan selama kegiatan pemadaman api, bahkan hanya
sekali dan tidak sampai digunakan, itu harus diisi ulang karena zat kimia yang
ada sudah tidak efektif untuk memadamkan api yang menyalah. Tindakan pembuangan
isi alat pemadam api tersebut disebut "pemakaian" dan dapat
dilakukan hanya dengan meremas pegangan dan memegangnya sampai media alat
pemadam api tersebut habis atau keluar.
Setiap
sisa cairan atau bubuk kering harus dikosongkan sebelum pengisian, juga disebut
mengisi, ini terjadi, karena kita tidak mengetahui isi media dalam tabung pemadam
api tersebut sudah diganti atau tidak. sebaiknya digunakan untuk pelatihan
penggunaan alat pemadam api yang mau di isi ulang.
Sebelum
Anda memulai proses pengisian alat pemadam kebakaran, Anda harus menyadari apa
Peringkat jenis, atau, pemadam yang Anda miliki.
Perawatan
Alat Pemadam Api
Tabung Alat Pemadam kebakaran harus di check
secara berkala agar pada saat digunakan sudah dalam keadaan siap pakai. Jangan
sampai jika terjadi kebakaran tabung fire extinguishers pemadam tersebut
macet, atau tidak keluar isinya sehingga mengakibatkan tidak bisa
mengantisipasi kebakaran bahkan kebakaran tersebut menjadi membesar. Perawatan harus dilakukan tidak
lebih dari satu tahun atau ada indikasi khusus dalam suatu inspeksi. Perawatan harus termasuk meliputi
sarana peralatan teknis isi bahan dan gas tekanan.
Langkah–langkah
Perawatan/Preventive tabung Pemadam Api setiap bulannya
Dalam penangannya dilakukan secara periodik.
1. Pastikan posisi jarum Pressure (Tipe Stored
Pressure) pada posisi terisi gas atau zona Hijau pada kontrol Pressurenya;
2. Pada tabung Cartridge pastikan posisi
segelnya tidak lepas;
3. Pastikan posisi segel dalam kondisi baik dan
di corong tidak ada noda dari agent;
4. Sebaiknya tabung selalu dalam keadaan bersih
agar terhindar dari korosi dan debu yang dapat menutup Pressure kontrolnya;
5. Secara periodik balik posisi tabung khususnya
tabung yang berisi bubuk agar posisi bubuk di dalamnya tidak membeku kemudian
posisikan lagi seperti semula;
6. Pastikan posisi gantungan tabung Alat Pemadam
Api dalam keadaan kuat agar tidak mudah jatuh;
7. Untuk tabung beroda berikan pelumas pada
rodanya agar tidak macet dan pastikan juga untuk posisi ban dan Hangernya dalam
keadaan baik;
8. Usahakan posisi Alat Pemadam Api ditempatkan
pada posisi yang mudah dijangkau oleh orang agar jika terjadi Kebakaran bisa
cepat dalam penanganannya (Quick Response);
9. Hindari penempatan Alat Pemadam Api dari
kontak langsung dengan matahari atau hujan. Sebaiknya diberi penutup dan
pelindung jika posisi berada di luar (Outdoor).
Langkah-langkah
Perawatan/Preventive tabung Pemadam Api setiap tahunnya
Dalam penanganan ini tabung Pemadam Api
dibongkar total untuk mengecek setiap Instrumen atau suku cadang di dalamnya
apakah masih layak digunakan atau tidak.
Dalam hal ini sebaiknya kita harus terlebih
dahulu mengetahui suku cadang dan Instrumen penting dalam tabung Pemadam Api.
Langkah – langkah Perawatannya sebagai
berikut:
1. Untuk tabung yang berisi bubuk periksa dan
pastikan bubuknya yang apabila beku atau lembab sebaiknya diganti;
2. Bersihkan bagian tabung dari kotoran dan
pastikan sticker petunjuk masih terbaca, selang – selangnya tidak mampet,
corong, klem/penjepit selang serta katup tidak rusak/hilang;
3. Periksa kembali indikator Pressurenya apakah
masih dalam keadaan berfungsi atau tidak, apabila macet/rusak sebaiknya
diganti;
4. Pastikan jarum penusuk Cartridge dalam
keadaan tajam dan oleskan sedikit pelumas disekitar jarum agar tidak macet.
Terindikasi jarum Cartridge sering kali macet jika tidak terawat akibat debu
dan korosi;
5. Pastikan pipa untuk saluran agent dan gas
(Tipe Cartridge) selalu bersih dan tidak mampet atau patah;
6. Pastikan per pegas dan Pen Valve tidak
bengkok/patah atau per sudah tidak pegas, sebaiknya diganti jika tidak bekerja
dengan baik;
7. Periksa semua karet-karet Seal/O-Ring dan
oleskan sedikit pelumas agar tidak getas, apabila ada yang getas atau
hilang/rusak sebaiknya diganti;
8. Untuk tabung pemadam berjenis CO2
gas atau Cartridge sebaiknya isinya diganti jika kadar CO2 gas di
dalam tabung sudah tidak standard lagi atau berkurang 10% dari berat total;
9. Periksa semua ulir drat yang apabila
cacat/slek, jangan digunakan lagi dan oleskan sedikit pelumas apabila masih
baik agar tidak karat sebelum menutup;
10. Apabila pada tabung terdapat cacat seperti
penyok, bergelembung, karat/bocor atau bekas las/perbaikan, jangan digunakan
lagi tabung tersebut;
11. Dan pasang kembali pin pengaman serta segel
juga catat dan berikan tanda hasil dari Pemeriksaan atau Perawatannya;
12. Untuk tabung Pemadam Api berjenis Halon atau
gas lainnya cara Perawatannya mengikuti No. 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9. 10 dan 11;
13. Untuk tabung Pemadam Api berjenis busa/air
cara Perawatannya mengikuti No. 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10 dan 11.
Test kelayakan
tabung pemadam api melalui Hydrotest
HYDROSTATIC TEST
adalah pengujian terhadap ketahanan tabung APAR. Semua bejana bertekanan
harus melakukan hydrostatic test setiap 5 tahun.
Standard
Operation Procedure Test Hydrostatic
1. Menyiapkan tabung yang akan di Hydrotest;
2. Menyiapkan peralatan mulai dari slang dan
alat Hydrotest;
3. Tabung yang akan di Hydrotest diisi air dan
tutup dengan adaptor yang sudah disesuaikan;
4. Pasang slang penghubung antara adaptor pada
tabung dengan alat Hydrotest;
5. Buka Handle stop kran pada alat Hydrotest;
6. Operasikan alat Hydrotest sampai dengan
tekanan yang diinginkan (tekanan dan waktu sesuai Peraturan Menteri tentang
Bejana Tekan);
7. Periksa kondisi tabung Alat Pemadam Api saat
alat Hydrotest menunjukkan batas maksimum tekanan;
8. Matikan alat Hydrotest sesudah melakukan
pengetesan;
9. Buka kran angin untuk membuang tekanan angin
yang ada di dalam tabung;
10. Lepas slang penghubung dan tutup stop kran
dan kembalikan peralatan seperti semula
I. Alat-alat yang dibutuhkan
1. Tabung
Nitrogen ( N2 ) dan isinya
2. Tabung
Pemadam yang akan di test
3. Pressure
Gauge
4. Alat
atau kunci – kunci untuk membuka dan menutup tabung pemadam
5. Selang
penghubung antara Tabung Nitrogen dan Tabung Pemadam
6. Air
7. Sabun
II.
Langkah-langkah
pengetesan
1. Keluarkan
isi tabung pemadam baik itu bubuk atau jenis lainnya
2. Setelah
kosong isi dengan air secukupnya
3. Sambungkan
selang penghubung antara Tabung Nitrogen dan Tabung Pemadam
4. Isi
Nitrogen dengan perlahan- lahan
5. Isi
antara 15 – 20 Bar
6. Semprotkan
air sabun untuk mengetahui kebocoran di sekitar semua sambungan selang dan
tutup tabung pemadam
7. Diamkan
selama 1 Jam
8. Perhatikan
jarum penunjuk pressure gauge turun atau tidak
9. Apabila
Tabung Pemadam tersebut tidak mengalami kebocoran khususnya pada titik -
titik pengelasan ataupun pada sambungan lainnya maka Tabung Pemadam
tersebut masih layak di pakai , begitu pula sebaliknya apabila terjadi
kebocoran maka Tabung Pemadam tersebut tidak layak di pakai lagi.
III.
Catatan
1. Di
sarankan dalam melakukan pengetesan dibutuhkan ruangan khusus yang jauh
dari keramaian atau jauhkan dari barang – barang yang mudah terbakar atau
meledak.
2. Khusus
untuk pengetesan Tabung Pemadam CO2 hanya bisa dilakukan di Pabrik yang di
referensikan oleh Pemerintah karena untuk pengetesan tersebut membutuhkan
tekanan yang sangat besar 1000 – 1500 Bar . sangat berbahaya dilakukan bagi
perusahaan yang tidak mempunyai Surat Izin Khusus ( SIK ) yang dikeluarkan oleh
Instansi Dinas Pemadam Kebakaran.
3. Gunakan
alat – alat standard safety dalam melakukan pengetesan .
4. Mengikuti
jejak Negara - negara maju seperti Jepang, Singapura, dan beberapa negara di
Eropa yang mengacu pada peraturan Internasional sebaiknya Tabung Pemadam
digunakan sampai 5 tahun saja.